Harunoblue

Posts Tagged ‘buku’

Sebelas Patriot

In harunobooks on August 26, 2011 at 9:23 am

Andrea Hirata kembali meluncurkan novel terbarunya di bulan Juni lalu dan baru sekarang sampai di tanganku. Novel tipis 112 halaman berjudul Sebelas Patriot ini menceritakan kisah masa lalu ayah Ikal yang ternyata adalah mantan pemain sepak bola dengan posisi sayap kiri di jaman Belanda. Mulanya setelah membaca beberapa bab aku merasa novel ini seperti kisah kawin silang film india Lagaan dengan Kapten Tsubasa, tapi ternyata bukan. Ini adalah kisah tentang fanatisme ayah beranak terhadap PSSI.

Seperti biasa Andrea selalu memasukkan kisah PN Timah, seperti yang ada pada setiap novelnya. Terkadang aku bosan ketika dia membahas tentang itu, seperti tidak ada bahan lain saja. Bagiku novel ini terlalu ringan, ceritanya tak berbobot, karena itu selesai kubaca dalam waktu satu setengah jam saja sembari ngabuburit.

Bersama novel ini juga disertakan sebuah CD yang memuat tiga buah lagu hasil ciptaan Andrea sendiri, yang setelah kudengarkan sepertinya mengecewakan, menurutku sih.

Judul: Sebelas Patriot
No. ISBN:9786028811521
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Halaman: 112
Harga: 39.000

Flower for Algernon (Chalie Si Jenius Dungu)

In harunobooks on July 26, 2010 at 12:46 am

Udah baca novel Flowers for Algernon? Novel ini bercerita tentang seorang pria bernama Charlie Gordon, berusia 32 tahun, yang memiliki IQ sangat rendah dan tak diinginkan oleh ibunya. Sehari-hariya dia bekerja di sebuah toko kue. Charlie sering menjadi bahan olok-olok atau dikerjai oleh teman-temannya namun dia tak pernah sadar tentang hal itu. Meskipun bodoh, Charlie memliki semangat yang besar untuk menjadi pandai.

Karena keseriusannya itu akhirnya dia dipilih oleh para peneliti untuk menjadi kelinci percobaan dalam sebuah eksperimen meningkatkan kecerdasan. Setelah dioperasi Charlie perlahan berubah menjadi orang yang sama sekali berbeda. Charlie tidak hanya menjadi pandai, tapi dia bahkan menjadi jenius melebihi para peneliti itu sendiri.

Namun sayangnya hal itu tak berlangsung lama, sama halnya dengan Algernon, tikus percobaan yang menjadi prototype dalam eksperimen peningkatan kecerdasan sebelumnya, Charlie mengalami kemunduran. Sedikit demi sedikit kecerdasannya menyusut dan kembali seperti sebelum dioperasi.

Novel ini secara garis besar menceritakan perkembangan Charlie yang bodoh perlahan menjadi jenius dan akhirnya menjadi bodoh kembali. Novel ini dikemas dalam bentuk jurnal. Dari jurnal yang ditulis charlie kita membaca kegiatan, pemikiran, perasaan dan perubahan emosi Charlie dalam perkembangannya.

Saat membaca bagian-bagian awalnya sayah merasa sedikit terganggu dengan banyaknya kesalahan ejaan yang disengaja oleh penulis novel ini, Daniel Keyes, untuk menunjukkan adanya perubahan pada Charlie dari hari ke hari. Seiring dengan meningkatnya kecerdasan Charlie tulisannya menjadi semakin baik dan mengalir, namun di bagian akhir gangguan itu muncul lagi.

In The Miso Soup

In harunobooks on July 25, 2010 at 11:13 pm

Akhirnya selesai juga bacanya, Ini adalah sebuah novel  thriller psycologi  karya Ryu Murakami. In The Miso Soup berkisah tentang Kenji seorang pemuda yang bekerja sebagai pemandu sex tour bagi orang-orang asing yang berkunjung ke Jepang. Kisah ini dimulai ketika dia mendapatkan pekerjaan untuk memandu Frank seorang Amerika yang ternyata adalah pembunuh serial.

Isinya cukup sadis, bagi yang gak kuat dengan penggambaran proses pembunuhan yang berdarah-darah gak saya anjurkan untuk baca ini. Tapi kalau kamu penggemar kisah-kisah thriller sadis, novel ini high recommended banget.

Anne Before Green Gables

In harunobooks on June 4, 2010 at 9:18 pm

Judul buku : Anne Before Green Gables
Penulis : Budge Wilson
Penerjemah : Reni Indardini
Penerbit : Qanita
Cetakan : Pertama, Agustus 2009
Tebal buku : 668 halaman
Harga : 64.000

Anne of Green Gable adalah sebuah novel terkenal yang diterbitkan pada tahun 1908, karya Lucy M. Montgomery yang sudah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa lebih. Menurut Wikipedia Ada sembilan seri Anne yang ditulis oleh Montgomery yaitu:

1. Anne of Green Gables (1908)
2. Anne of Avonlea (1909)
3. Anne of the Island (1915)
4. Anne of Windy Poplars (1936)
5. Anne’s House of Dreams (1917)
6. Anne of Ingleside (1939)
7. Rainbow Valley (1919)
8. Rilla of Ingleside (1921)
9. The Blythes Are Quoted (diterbitkan 2009, namun telah diselesaikan tak lama sebelum meninggalnya Montgomery di tahun 1942)

Pada tahun 2008, Budge Wilson seorang pengarang dari Canada menulis buku prequel dengan judul Anne Before Green Gables dalam rangka untuk memperingati 100 tahun penerbitan seri Anne of Green Gables.

Anne adalah anak perempuan yang lincah, memiliki daya imajinasi tinggi, dan senang belajar, Baginya sekolah adalah surga dimana dia bisa sejenak lepas dari rutinitas pekerjaan yang melelahkan mengurus anak-anak keluarga asuhnya, mengganti popok, mencuci, memasak dan segala macam tugas yang dibebankan padanya. Dia senang berkhayal, membaca, dan menghafal puisi.

Buku Anne Before Green Gables mengisahkan tentang asal usul Anne, kelahiran Anne dan kehidupannya hingga berumur 11 tahun sebelum dibawa ke Green Gales. Berisi kisah-kisah tentang suka duka dalam asuhan keluarga Thomas yang kacau , keluarga Hammond yang tak kalah menyedihkan hingga akhirnya dia harus tinggal di panti asuhan karena tak ada yang bersedia mengasuhnya setelah kematian Mr. Hammond.

Membaca buku Anne kita akan dibawa dalam sebuah kisah sedih sekaligus lucu dengan segala kepolosan dan keceriaan dalam hari-harinya yang berat.  Sebuah buku yang layak untuk dibaca.

Don’t Judge A Book by its Movie: Percy Jackson and Olympians: The Lightning Thief

In harunobooks, harunomovies, harunothink on May 31, 2010 at 2:11 am

Kamu pasti pernah dengar istilah don’t judge a book by its cover yang artinya “kalo beli buku sekalian minta di sampulin” (Saya tau kamu pintar, jadi saya merasa gak perlu untuk menjelaskan artinya lebih jauh lagi). Nah, lalu ada lagi istilah yang diplesetkan dari istilah yang diatas tadi yaitu don’t judge a book by its movie yang artinya kurang lebih “dilarang baca buku sambil nonton pilem” (Kamu boleh percaya boleh gak, tapi sebaiknya jangan).

Jadi begini, saya baru saja selesai menonton pilem Percy Jackson And The Olympians: The Lightning Thief. Hasilnya lumayan mengecewakan bagi saya yang udah pernah baca bukunya. Menurut saya ada dua tipe orang di dunia ini, yang pertama orang yang suka membaca dan yang kedua orang yang suka menonton.

Bagi orang yang suka membaca, menonton sebuah film yang diangkat dari buku bisa jadi sebuah pengalaman yang buruk.  Karena mereka bakal sering dikecewakan dengan perbedaan-perbedaan yang ada di buku dan pilem. Seringkali sesuatu yang tidak ada di buku tapi muncul di pilem atau yang terkadang ada di buku malah ditiadakan sama sekali.

Sedangkan untuk  orang yang lebih suka menonton kebanyakan bakal malas membaca yang versi bukunya. Jadi gak terlalu bermasalah dengan perbedaan tersebut. Saya sendiri lebih suka membaca, karena dengan membaca kita menjadi lebih bebas dalam imajinasi yang tak terbatas. Kita mungkin membaca buku yang sama tapi imajinasi yang kita punya tentu berbeda dengan orang lain. Namun justru inilah yang membuat kita menjadi tidak puas ketika yang dilihat di pilem ternyata berbeda, sangat terbatas dan tidak sebebas dengan apa yang kita punya dalam bayangan kita.

Saat menonton Percy and The Olympians saya menemukan banyak sekali perbedaan, banyak adegan di buku yang dipotong, bahkan diubah sama sekali. Ada tokoh yang dihilangkan ada juga yang ditambah. Pesan saya buat yang gak suka perubahan, mending gak usah nonton pilemnya. Tapi buat yang gak suka baca, pilemnya cukup menghibur kok.

Tapi saya juga ngerti, untuk membuat pilem yang sama dengan yang ada di buku tentu membutuhkan budget yang lebih besar, karena cerita yang ada di buku gak akan selesai hanya dalam waktu dua jam. Biaya produksi akan membengkak, karena pilem yang seharusnya selesai misalnya dalam waktu satu bulan tapi karena panjangnya cerita baru selesai tiga bulan. Biaya produksinya jadi meningkat tiga kali lipat. jadi untuk pilem berbudget terbatas, pemotongan adegan atau perubahan jalan cerita agar cepat selesai menjadi solusi terbaik.

Namun adakalanya perubahan justru memperburuk sebuah pilem, terlalu banyak perubahan yang mendasar akan menghilangkan keindahan cerita itu sendiri. Bagaimanapun juga kita gak bisa menilai sebuah buku itu dari pilemnya, karena sebuah pilem gak bisa seratus persen mengadopsi isi buku.  Nah, jika ingin puas, bacalah bukunya saja. Jika ingin mendapatkan hiburan tambahan silakan nonton pilemnya dan lupakan bahwa anda pernah membaca versi bukunya.

Kisah Klan Otori: Heaven’s Net is Wide

In harunobooks on May 24, 2010 at 1:09 am

Judul buku : Kisah Klan Otori: Heaven’s Net is Wide
Penulis : Lian Hearn
Penerjemah : Meithya Rose Prasetya
Penerbit : Matahati, Jakarta
Cetakan : Pertama, November 2009
Tebal buku : 786 halaman
Harga : Rp. 99.000,-

Sudah hampir sebulan beli novel ini, tapi sampai sekarang belum juga tersentuh. Gak tau kenapa, apa karena terlalu tebal, atau karena ini adalah prekuel.

Saya sudah membaca ke empat novel Kisah Klan Otori sebelumnya yang ditulis oleh  Lian Hearn, namun semangat saya untuk membaca buku kelima ini, yang merupakan prekuel ini tidak semenggebu dulu. Yang jelas Sampai dengan detik ini saya belum membaca satu halaman pun kecuali halaman yang menuliskan nama pengarang, penerbit, cetakan dan kawan-kawan. Entah kapan saya akan memulai membacanya. Ah yang penting sudah punya dulu, soal kapan dibaca itu urusan nanti.

Marmut Merah Jambu

In harunobooks on May 21, 2010 at 12:28 pm

Gak lama lagi bukunya Raditya Dika yang baru “Marmut Merah Jambu” bakal keluar. Udah gak sabar pengen ngakak, tapi musti nunggu sampai bulan juni nanti. Lama…

Pengennya sih muter backsound Menghitung Hari-nya KD, tapi kayaknya jadul banget ya..